Senin, 21 Januari 2013

Nyi Mas Kunti Alias Kuntilanak

Kuntilanak (bahasa Melayu: Pontianak atau Puntianak, atau sering disingkat kunti) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama "puntianak" merupakan singkatan dari "perempuan mati beranak". Mitos ini mirip dengan mitos hantu langsuir yang dikenal di Asia Tenggara, terutama di nusantara Indonesia. Mitos hantu kuntilanak sejak dahulu juga telah menjadi mitos yang umum di Malaysia setelah dibawa oleh imigran-imigran dari nusantara.

Umumnya, kuntilanak digambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang dan berbaju panjang warna putih. Dalam cerita rakyat Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik dengan punggung berlubang. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kemboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak dikatakan sering menjelma sebagai wanita cantik yang berjalan seorang diri dijalan yang sunyi. Oleh karena itu, cerita ini kemungkinan bertujuan menghindari golongan wanita daripada diganggu oleh pemuda-pemuda yang takut akan Kuntilanak ketika berjalan seorang diri di jalan yang sunyi.

Dibawah ini adalah contoh peristiwa yang terkait dengan kuntilanak:

Depok - Patroli polisi tengah malam penuh risiko. Bisa-bisa dikeroyok oleh kawanan bandit seperti kasus di Tambun, Bekasi, atau malah digoda kuntilanak seperti yang menimpa dua anggota Reskrim Polsek Bojonggede, Polresta Kota Depok, Aiptu Joko dan Brigadir Iwan. Terserah Anda, percaya atau tidak.

Kisah ini bermula saat kedua polisi itu melintasi kawasan sepi pukul 00.00 WIB, Jumat (23/3/2012). Dengan mengendarai motor, mereka sedang mencari tersangka curanmor di Kampung Bilabong, Jalan Raya Tanjong, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Tetapi bukannya penjahat yang ditemui, namun malah makhluk dari 'dunia lain' yang sedang duduk di bawah rerimbunan pohon.

Daerah yang berjarak sekitar 2 km dari Mapolsek memang dikenal sepi. Lepas pukul 21.00 WIB nyaris tak ada penggunan jalan yang melewati kawasan tersebut karena terpencil yang dipenuhi oleh perkebunan pohon rambung untuk bahan dasar karet.

"Saya mendapat cerita dari anak buah saya, Joko sama temannya diikuti kuntilanak ketika sedang patroli dinihari," ujar Kapolsek Bojonggede AKP Bambang Irianto di Mapolsek Bojonggede, Jalan Raya Tonjong, Minggu (25/3/2012).

"Awalnya kuntilanak tersebut duduk di bawah pohon, kemudian terbang dari pohoh ke pohon sembari mengeluarkan suara ringkikan menyeramkan. Anggota sempat mengacungkan pistol, tapi apa gunanya, malah diketawain," tutur Irianto menirukan cerita Joko.

Tak ada cara lain yang dilakukan kedua anggota selain berdoa dan menguatkan mental supaya tidak kalah dengan godaan lelembut itu.

Seluruh polsek di jajaran Polresta Kota Depok memang diperintahkan Kapolresta Kota Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharni untuk lebih giat melakukan patroli tengah malam sampai dini hari. Alasannya, tindak kejahatan kerap terjadi di waktu-waktu tersebu. Nah, ada kalanya, bukan penjahat yang ditemui, melainkan godaan makhluk halus seperti yang menimpa Aiptu Joko dan Brigadir Iwan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar